KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya,
hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Biologi, yang diberikan oleh Bapak Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku
Guru Biologi kelas
XII SMAN 1 Singaparna.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah
ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
kami dengan senang hati menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.
Drs. Anda Sujana M,Pd. selaku Kepala Sekolah
SMAN 1 Singaparna.
2.
Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku
Guru Biologi kelas XII juga Wali Kelas XII MIPA 6 SMAN 1 Singaparna.
3.
Orang
tua tercinta yang telah merawat dan membimbing
kami hingga kami bisa sekolah di SMAN 1 Singaparna.
4.
Guru
& Karyawan SMAN 1 Singaparna yang telah membantu dan memfasilitasi
kami.
5.
Rekan-rekan satu perjuangan
yang melaksanakan proyek
ini bersama
kami.
6.
Semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dorongan
yang sangat disayangkan kami tidak bisa menyebutkannya satu-satu.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran
kami selaku pelajar khususnya siswa SMAN 1
Singaparna.
Singaparna, 7 Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.
Latar Belakang .................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Praktikum
.............................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 2
A.
Bioteknologi ...................................................................................... 2
B.
Fermentasi ......................................................................................... 3
C. Tape Singkong ................................................................................... 3
BAB III METODE PRAKTIKUM ................................................................. 4
A.
Waktu dan Tempat ............................................................................ 4
B.
Alat dan Bahan .................................................................................. 4
C. Langkah Kerja ................................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 6
A.
Hasil Praktikum ................................................................................. 6
B. Pembahasan ....................................................................................... 6
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 8
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................. 8
Daftar Pustaka ................................................................................................... 9
Lampiran ............................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bioteknologi
berasal dari kata bios (hidup), teknos (penerapan), dan logos
(ilmu). Bioteknologi adalah pemanfaatan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh
manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional
(tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya
menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi
modern biasanya menggunakan peralatan modern dengan berbagai teknologi, seperti
mesin isolasi, teknologi hibridoma, dan kloning.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis
pengolahan makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di
tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil
proses fermentasi, salah satu contohnya yaitu tape.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah
tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong
(ketela pohon). Proses fermentasi pada pembuatan tape singkong melibatkan
beberapa mikroorganisme, yaitu Saccharaomyces
cerevisiae, Chlamydomucor oryzae,
Mucor sp., dan Saccharomyces verdomanii.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses
fermentasi pada tape singkong?
C.
Tujuan Praktikum
1.
Memenuhi nilai
Biologi kelas XII semester 2.
2.
Mengetahui
proses fermentasi pada tape singkong.
3.
Membuktikan
konsep bioteknologi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Bioteknologi
Bioteknologi
berasal dari kata bios (hidup), teknos (penerapan), dan logos
(ilmu). Pengertian bioteknologi menurut OECD (Organisation for Economic
Cooperation and Development) adalah penerapan prinsip ilmiah dan kerekayasaan
untuk pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menyediakan barang
dan jasa. Pengertian lebih lengkap, bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan
prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan mentah
organic maupun anorganik dengan bantuan makhluk hidup, seperti mikroorganisme,
sel hewan, dan tumbuhan untuk meningkatkan potensi makhluk hidup serta
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi
terbagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional menggunakan langsung hasil yang diproduksi oleh
mikroorganisme, berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang bermanfaat
bagi manusia, juga menggunakan peralatan dan metode yang sederhana. Contoh dari
bioteknologi konvensional yaitu pembuatan tape, roti, yoghurt, dan keju.
Sedangkan bioteknologi modern menggunakan mikroorganisme, makroorganisme, atau
bagian-bagiannya untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja genetik organisme
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, juga menggunakan peralatan modern dengan
berbagai teknologi, seperti mesin isolasi, rekayasa biokimia, dan rekayasa
genetika. Contoh dari bioteknologi modern yaitu kultur jaringan, organisme
transgenik, hewan hasil kloning, dan insulin buatan.
Bioteknologi
dapat terjadi pada kondisi steril dan nonsteril. Bioteknologi kondisi steril
terjadi jika proses fermentasinya berlangsung tanpa adanya kontaminasi
mikroorganisme lain. Sedangkan bioteknologi kondisi nonsteril terjadi jika
proses fermentasi dilakukan pada lingkungan yang terbuka, sehingga memungkinkan
adanya kontaminasi mikroorganisme lain.
B.
Fermentasi
Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah
bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat
juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam
otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron
eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
C.
Tape Singkong
Tape singkong
adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di
Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di
Jawa Barat, tape singkong dikenal sebagai peuyeum.
Pembuatan tape
melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah
dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tape biasa, yang
basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa
mengalami kerusakan.
Tape merupakan
makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, terutama
orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari,
dengan bantuan bakteri Saccharomyces
cerivisiae.
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Kegiatan
praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 3 Februari 2018
Tempat : Kp. Sutra, Ciawang
Pukul :
10.30 s/d selesai
B.
Alat
dan Bahan
Alat
: 1. Panci
2. Baskom
3. Pisau
4. Kain lap
5. Sendok dan Garpu
6. Kompor
7. Saringan
|
Bahan
: 1. 1 kg Singkong
2. 1 lembar Daun pisang
3. Ragi secukupnya
4. Air
|
C.
Langkah Kerja
1.
Kupas singkong
dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
2.
Potong singkong
yang telah dikupas sesuai keinginan.
3.
Cuci hingga
bersih singkong yang telah dipotong.
4. Sementara
menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam ± 1/4 panci,
lalu panaskan hingga mendidih.
5.
Setelah air
mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾
matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
6.
Setelah matang,
angkat singkong yang telah ¾ masak kemudian dinginkan.
7. Sambil menunggu
singkong dingin, sipakan baskom yang bagian bawahnya dilapisi dengan daun
pisang yang telah dibersihkan.
8. Setelah singkong
benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam baskom lalu taburi dengan ragi
yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
9. Singkong yang
telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang dan baksomnya
pun diselimuti oleh kain lap. Singkong ini harus benar-benar tertutup agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
10. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang,
diamkan selama 1-3 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah
singkong telah menjadi tape.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A.
Hasil Praktikum
No.
|
Kriteria
Pengamatan
|
Penilaian
|
1.
|
Keberhasilan
fermentasi
|
Berhasil
|
2.
|
Tekstur
tape singkong
|
Lembut
dan lunak
|
3.
|
Rasa
tape singkong
|
Manis
agak masam
|
4.
|
Warna
tape singkong
|
Putih
kekuningan
|
5.
|
Tingkat
kematangan
|
Matang
|
B.
Pembahasan
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan
kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses
fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan
untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik, alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak.
Alat-alat yang berminyak jika dipakai
untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang
digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada
fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan
memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda, tergantung pada jenis gula yang digunakan
dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6)
yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan
etanol (2C2H5OH).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2 C2H5OH
+ 2 CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol
(etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur
biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian
dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir
akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Perubahan
biokimia pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan
maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol
dan asam organik.
Persamaan
Reaksi Kimia:
C6H12O6
+ 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula
(glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur
biokimia yang terjadi, melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari
tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme.
2. Konsep
bioteknologi terbukti melalui praktikum pembuatan tape singkong, yaitu melalui
proses fermentasi singkong oleh ragi.
B.
Saran
Saran yang dapat
kami sampaikan, yaitu diharapkan agar para praktikan lebih memperhatikan
bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung
sempurna.
Daftar Pustaka
Irnaningtyas. 2015. Biologi Jilid 3. Jakarta:
Penerbit Erlangga