Senin, 23 April 2018

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN KIPAS


Tema  : Colour Full
Judul  : Rainbow Fan
Alat & Bahan:
 
  





Cara Pembuatan:
1)      Raut bambu menjadi 16, dengan ukuran yang sama besar.
2)      Lubangi kayu bagian bawah dan masukkan kawat, kemudian lekukan kawat sebagai pengikat.

       
3)      Buat pola kipas dengan diameter ± 30 cm.

                 
4)      Gunting kain sesuai dengan pola yang telah dibuat.

5)      Coba kain yang telah dipotong tadi pada bambu.

        
6)      Gambar kain sesuai yang diinginkan.

        
7)      Lukislah dengan rapi.
    
   
8)      Setelah catnya kering, tempelkan kain pada bambu dengan jarak yang seimbang menggunakan lem.

9)      Kerajinan kipas pun selesai dan dapat digunakan.

LAPORAN PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN TAPE SINGKONG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi, yang diberikan oleh Bapak Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku Guru Biologi kelas XII SMAN 1 Singaparna.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami dengan senang hati menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.      Drs. Anda Sujana M,Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Singaparna.
2.      Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku Guru Biologi kelas XII juga Wali Kelas XII MIPA 6 SMAN 1 Singaparna.
3.      Orang tua tercinta yang telah merawat dan membimbing kami hingga kami bisa sekolah di SMAN 1 Singaparna.
4.      Guru & Karyawan SMAN 1 Singaparna yang telah membantu dan memfasilitasi kami.
5.      Rekan-rekan satu perjuangan yang melaksanakan proyek ini bersama kami.
6.      Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan yang sangat disayangkan kami tidak bisa menyebutkannya satu-satu.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran kami selaku pelajar khususnya siswa SMAN 1 Singaparna.
Singaparna, 7 Februari 2018

Penulis


DAFTAR ISI
                                                                                      Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.    Latar Belakang .................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C.     Tujuan Praktikum .............................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 2
A.    Bioteknologi ...................................................................................... 2
B.     Fermentasi ......................................................................................... 3
C.     Tape Singkong ................................................................................... 3
BAB III METODE PRAKTIKUM ................................................................. 4
A.    Waktu dan Tempat ............................................................................ 4
B.     Alat dan Bahan .................................................................................. 4
C.     Langkah Kerja ................................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 6
A.    Hasil Praktikum ................................................................................. 6
B.     Pembahasan ....................................................................................... 6
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 8
A.    Kesimpulan ....................................................................................... 8
B.     Saran ................................................................................................. 8
Daftar Pustaka ................................................................................................... 9

Lampiran ............................................................................................................ 10


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bioteknologi berasal dari kata bios (hidup), teknos (penerapan), dan  logos (ilmu). Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan peralatan modern dengan berbagai teknologi, seperti mesin isolasi, teknologi hibridoma, dan kloning.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi, salah satu contohnya yaitu tape.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Proses fermentasi pada pembuatan tape singkong melibatkan beberapa mikroorganisme, yaitu Saccharaomyces cerevisiae, Chlamydomucor oryzae, Mucor sp., dan Saccharomyces verdomanii.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses fermentasi pada tape singkong?
C.    Tujuan Praktikum
1.      Memenuhi nilai Biologi kelas XII semester 2.
2.      Mengetahui proses fermentasi pada tape singkong.
3.      Membuktikan konsep bioteknologi.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bios (hidup), teknos (penerapan), dan  logos (ilmu). Pengertian bioteknologi menurut OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) adalah penerapan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis untuk menyediakan barang dan jasa. Pengertian lebih lengkap, bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan mentah organic maupun anorganik dengan bantuan makhluk hidup, seperti mikroorganisme, sel hewan, dan tumbuhan untuk meningkatkan potensi makhluk hidup serta menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi terbagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional menggunakan langsung hasil yang diproduksi oleh mikroorganisme, berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang bermanfaat bagi manusia, juga menggunakan peralatan dan metode yang sederhana. Contoh dari bioteknologi konvensional yaitu pembuatan tape, roti, yoghurt, dan keju. Sedangkan bioteknologi modern menggunakan mikroorganisme, makroorganisme, atau bagian-bagiannya untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja genetik organisme yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, juga menggunakan peralatan modern dengan berbagai teknologi, seperti mesin isolasi, rekayasa biokimia, dan rekayasa genetika. Contoh dari bioteknologi modern yaitu kultur jaringan, organisme transgenik, hewan hasil kloning, dan insulin buatan.
Bioteknologi dapat terjadi pada kondisi steril dan nonsteril. Bioteknologi kondisi steril terjadi jika proses fermentasinya berlangsung tanpa adanya kontaminasi mikroorganisme lain. Sedangkan bioteknologi kondisi nonsteril terjadi jika proses fermentasi dilakukan pada lingkungan yang terbuka, sehingga memungkinkan adanya kontaminasi mikroorganisme lain.
B.     Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
C.    Tape Singkong
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tape singkong dikenal sebagai peuyeum.
Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tape biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri Saccharomyces cerivisiae.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal           : Sabtu, 3 Februari 2018
Tempat                    : Kp. Sutra, Ciawang
Pukul                       : 10.30 s/d selesai

B.     Alat dan Bahan
Alat : 1. Panci
          2. Baskom
          3. Pisau
          4. Kain lap
          5. Sendok dan Garpu
          6. Kompor
          7. Saringan
Bahan : 1. 1 kg Singkong
             2. 1 lembar Daun pisang
             3. Ragi secukupnya
             4. Air

C.    Langkah Kerja
1.      Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
2.      Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
3.      Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
4.   Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam ± 1/4 panci, lalu panaskan hingga mendidih.
5.      Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
6.      Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak kemudian dinginkan.
7.   Sambil menunggu singkong dingin, sipakan baskom yang bagian bawahnya dilapisi dengan daun pisang yang telah dibersihkan.
8.     Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam baskom lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
9.  Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang dan baksomnya pun diselimuti oleh kain lap. Singkong ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
10.  Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-3 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.



BAB IV
PEMBAHASAN
A.    Hasil Praktikum
No.
Kriteria Pengamatan
Penilaian
1.
Keberhasilan fermentasi
Berhasil
2.
Tekstur tape singkong
Lembut dan lunak
3.
Rasa tape singkong
Manis agak masam
4.
Warna tape singkong
Putih kekuningan
5.
Tingkat kematangan
Matang

B.     Pembahasan
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik, alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda, tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.





BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.    Perubahan biokimia pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur biokimia yang terjadi, melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme.
2.  Konsep bioteknologi terbukti melalui praktikum pembuatan tape singkong, yaitu melalui proses fermentasi singkong oleh ragi.

B.     Saran
Saran yang dapat kami sampaikan, yaitu diharapkan agar para praktikan lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.



Daftar Pustaka
Irnaningtyas. 2015. Biologi Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga