Jumat, 15 Desember 2017

KTI PERAN INDONESIA DALAM KONFERENSI ASIA-AFRIKA

LEMBAR PENGESAHAN
            Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PERAN INDONESIA DALAM KONFERENSI ASIA-AFRIKA” yang disusun oleh kelompok 5 ini telah diteliti dan disahkan oleh guru pembimbing, pustakawati, dan kepala lembaga SMAN 1 Singaparna Tahun Pelajaran 2017/2018 pada :
Hari, Tanggal  :
Tempat            :




Guru Pembimbing





Ida Farida Ningrum, M.Pd.
       NIP. 196407251988032005



Pustakawati





Rinrin Mahani Rustikasari, S.I.Pus
      


Kepala Lembaga




Drs. Anda Sujana, M.Pd.
NIP. 196205071989031004




ABSTRAK

Salah satu materi di kelas XII MIPA semester 1 ini yaitu mengenai Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia. Kami ditugaskan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah tentang peran Indonesia dalam upaya perdamaian dunia. Indonesia ikut serta dalam organisasi-organisasi dunia, diantaranya Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non Blok, Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda, dan ASEAN. Maka dari itu, kami mengambil pembahasan mengenai peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika. Metode yang digunakan yaitu studi literature. Hasil yang kami peroleh yaitu Konferensi Asia-Afrika merupakan gagasan oleh 5 negara, pada tanggal 18 April 1955, di kota Bandung. Tujuan utama konferensi ini adalah membentuk kubu kekuatan negara-negara dunia ketiga untuk menghadapi Blok Barat dan Blok Timur. Hasil dari pelaksanaan KAA di Bandung menghasilkan Dasasila Bandung. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II di Bogor, dan sebagai tempat penyelenggaraan KAA di Bandung. KAA berpengaruh sangat besar dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dan mengakhiri penjajahan di seluruh dunia secara damai, khususnya di Asia dan Afrika.

Kata kunci : Konferensi Asia-Afrika, Dasasila Bandung, Blok Barat, Blok Timur



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi nilai keterampilan Sejarah, yang diberikan oleh Ibu Ida Farida Ningrum, M.Pd. selaku Guru Sejarah kelas XII SMAN 1 Singaparna.
Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami dengan senang hati menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.      Drs. Anda Sujana M,Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Singaparna.
2.      Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku Wali Kelas XII MIPA 6 SMAN 1 Singaparna.
3.      Ida Farida Ningrum, M.Pd. selaku Guru Sejarah kelas XII SMAN 1 Singaparna.
4.      Orang tua tercinta yang telah merawat dan membimbing kami hingga kami bisa sekolah di SMAN 1 Singaparna.
5.      Guru & Karyawan SMAN 1 Singaparna yang telah membantu dan memfasilitasi kami.
6.      Rekan-rekan satu perjuangan yang melaksanakan proyek ini bersama kami.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran kami selaku pelajar khususnya siswa SMAN 1 Singaparna.
Singaparna, 21 November 2017

Penulis



DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .......................................................................................... i
Abstrak ............................................................................................................... ii
Kata Pengantar .................................................................................................. iii
Daftar Isi ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.    Latar Belakang .................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C.     Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
D.    Manfaat Penelitian ............................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 3
A.    Metode Pengambilan Data ................................................................ 3
B.     Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia ............................ 3
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 6
A.    Metode Pengambilan Data ................................................................ 6
B.     Lahirnya Konferensi Asia-Afrika ...................................................... 7
C.     Hasil Konferensi Asia-Afrika ............................................................ 9
D.    Peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika ................................ 10
E.     Arti Penting Konferensi Asia-Afrika ................................................ 10
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 13
A.    Kesimpulan ........................................................................................ 13
B.     Saran .................................................................................................. 13

Daftar Pustaka ................................................................................................... 14



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu materi di kelas XII MIPA semester 1 ini yaitu mengenai Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia. Kami ditugaskan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah tentang peran Indonesia dalam upaya perdamaian dunia, sebagai media pembelajaran serta untuk memenuhi nilai keterampilan Sejarah.
Pada tahun 50-an, negara-negara di dunia terbagi  kedalam dua blok. Ketika itu terjadi pertarungan yang kuat antara Blok Timur dan Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Indonesia memiliki peran tersendiri dalam perdamaian dunia. Sikap politik Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas artinya Indonesia tidak memihak ke blok manapun, blok barat atau blok timur. Walau pun tidak memihak kemana pun, Indonesia juga bersikap aktif, artinya Indonesia turut serta berpartisipasi dalam perdamaian dunia. Indonesia sudah menunjukkan komitmennya sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sejak merdeka tahun 1945.
Peran yang cukup menonjol yang dimainkan oleh Indonesia adalah dalam rangka membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Indonesia ikut serta dalam organisasi-organisasi dunia, diantaranya Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non Blok, Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda, dan ASEAN.
Dari latar belakang tersebut, kami mengambil pembahasan mengenai peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana lahirnya Konferensi Asia-Afrika?
2.      Bagaimana hasil Konferensi Asia-Afrika?
3.      Bagaimana peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika?
4.      Apa arti penting Konferensi Asia-Afrika?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Ingin mengetahui lahirnya Konferensi Asia-Afrika.
2.      Ingin mengetahui pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika.
3.      Ingin mengetahui peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika.
4.      Ingin mengetahui arti penting Konferensi Asia-Afrika. 
D.    Manfaat Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini diharapkan manfaat yang diperoleh adalah:
1.      Bagi penulis, bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan, khususunya pengetahuan tentang materi Konferensi Asia-Afrika.
2.      Bagi pembaca, memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang materi Konferensi Asia-Afrika.
3.      Bagi guru, menambah wawasan pengetahuan dalam pengajaran Sejarah terutama tentang materi Konferensi Asia-Afrika.



BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjukkan suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui observasi, wawancara, dan studi literature.
1.      Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. 
2.      Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dari “informan” dan atau “responden” yang sudah di tetapkan, dilakukan dengan cara ”tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang hendak dicapai.

3.      Studi Literature
Studi literature merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, ebook, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang berupa soft-copy edition biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses secara online.

B.     Peran Indonesia Dalam Upaya Perdamaian Dunia

Dalam rangka ikut mewujudkan perdamaian dunia, Indonesia memainkan sejumlah peran dalam percaturan internasional. Peran yang cukup menonjol yang dimainkan oleh Indonesia adalah dalam rangka membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Indonesia ikut serta dalam organisasi-organisasi dunia, diantaranya Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non Blok, Milisi Pemeliharaan Perdamaian Garuda, dan ASEAN.

1. Konferensi Asia-Afrika (KAA)
Konferensi Asia-Afrika (KAA) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia.
Tujuan diadakannya KAA adalah:
1.      Untuk memajukan godwill (kehendak yang luhur) serta untuk menciptakan dan memajukan perhubungan sebagai tetangga baik.
2.      Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara yang diwakili.
3.      Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme.
4.      Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika, serta rakyat-rakyatnya di dalam dunia dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama di dunia.
2.    Gerakan Non-Blok (GNB)
Gerakan Non-Blok (GNB) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. 
Tujuan diadakannya GNB adalah:
1.      Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet (Blok Timur) dalam perang dingin.
2.      Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat maupun Blok Timur ke negara-negara anggota Gerakan Non-Blok.
3.      Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota.

3.    Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda
Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957.
Tujuan diadakannya Misi Pemeliharaan Perdamaian Garuda, yaitu membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Dalam hal ini Indonesia sudah cukup banyak mengirimkan Kontingen Garuda (KONGA) ke luar negeri. Sampai tahun 2015 Indonesia telah mengirimkan kontingen Garudanya sampai dengan kontingen Garuda yang ke duapuluh enam (XXVI).

4.    Association of South East Asia Nations (ASEAN)

ASEAN (Association of South East Asia Nations), atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (PERBARA), merupakan organisasi kerja sama regional negara-negara Asia Tenggara di bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Meskipun organisasi ini bertekad mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dari pengaruh asing, tetapi bukan merupakan organisasi politik.
Tujuan diadakannya ASEAN adalah:
1.      Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
2.      Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
3.      Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam masalah ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4.      Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, professional, teknik, dan administrasi.
5.      Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat.
6.      Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.
7.       Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa.


BAB III
PEMBAHASAN
A.    Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang kami gunakan adalah studi literature. Studi literature merupakan metode pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, e-book, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. 
B.     Lahirnya Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika merupakan gagasan oleh 5 negara, yaitu Indonesia, India, Pakistan, Burma dan Sri Lanka. Persiapan pertama dilakukan di Kolombo pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954. Persiapan kedua dilakukan di Bogor pada tanggal 29 Desember 1954. Melalui persiapan ini maka kemudian Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan. Akhirnya pada tanggal 18 April 1955, dimulailah Konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan di kota Bandung. Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 25 April 1955 dan diikuti oleh wakil dari 29 negara Asia dan Afrika.
Berikut ini latar belakang dan dasar pertimbangan terselenggaranya KAA:
         a)         Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang Korea (1953). Akibat Perang Korea, semenanjung terbagi menjadi dua negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Peristiwa ini semakin menambah ketegangan dunia.
     b)         PBB sudah ada forum konsultasi dan dialog antarnegara yang baru merdeka, tetapi di luar PBB belum ada forum yang menjembatani dialog antarnegara tersebut.
         c)         Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, terutama pernah mengalami penjajahan.
         d)         Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang dan berkembang.
         e)         Ingin menggalang kekuatan negara-negara Asia-Afrika agar mendukung perjuangan merebut Irian Barat.
          f)         Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor keturunan, agama, dan latar belakang sejarah.
g)         Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan Afrika saling berdekatan.
 Tujuan utama konferensi ini adalah membentuk kubu kekuatan negara-negara dunia ketiga untuk menghadapi dua kubu adidaya, Barat dan Timur. Di akhir konferensi, ditandatangani Deklarasi Bandung yang isinya kesepakatan untuk mengadakan kerjasama ekonomi dan budaya di antara negara-negara dunia ketiga serta mengakui adanya hak untuk menentukan nasib bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Selain itu, konferensi ini juga mengeluarkan resolusi menentang penjajahan, di antaranya penjajahan Perancis atas Guinea Baru. Konferensi Asia Afrika juga menjadi pendahuluan dari terbentuknya Organisasi Gerakan Non-Blok.
Dalam Pertemuan tersebut,  29 kepala Negara Asia dan Afrika bertemu, membahas masalah dan kepentingan bersama, termasuk didalamnya mengupas secara serius tentang kolonialisme dan pengaruh kekuatan  “barat”. Pertemuan ini disebutkan pula sebagai Konferensi Asia-Afrika atau sering pula disebut sebagai Konferensi Bandung.
Konferensi tersebut dihadiri 5 negara pengundang. Ke-24 negara yang diundang adalah 18 negara Asia dan 6 negara Afrika. Negara-negara Asia yang hadir yaitu Filipina, Thailand, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Laos, Turki, Jepang, Yordania, Kamboja, Nepal, Lebanon, RRC, Afghanistan, Iran, Irak, Syria, Saudi Arabia, dan Yaman. Sedang 6 negara Afrika yang hadir adalah Mesir, Sudan, Ethiopia, Libya, Liberia, dan Ghana. Rhodesia (Afrika Tengah) pada awalnya diundang, namun karena sedang ada kemelut politik dalam negeri maka tidak bisa hadir.

C.     Hasil Konferensi Asia-Afrika
            Dari Konferensi ini dihasilkan 10 prinsip yang disepakati bersama yang sering juga disebutkan sebagai Dasasila Bandung, yaitu :
1.      Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB;
2.      Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa;
3.      Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil;
4.      Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain;
5.      Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan piagam PBB;
6.      Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk    bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain;
7.      Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara;
8.      Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan arbitrasi (penyelesaian masalah hokum), ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan piagam PBB;
9.      Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama; dan
10.  Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional. 
Di dalam maklumat akhir konferensi itu, digarisbawahi kebutuhan untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan antar negara-negara Asia-Afrika dalam hal pembangunan ekonomi untuk melepaskan diri dari ketergantungan melalui industrialisasi. Kerjasama ini dilaksanakan dengan membangun komitmen penyediaan asistensi teknis dalam proyek-proyek pembangunan, selain pertukaran teknologi, pengetahuan, dan pembangunan pelatihan regional dan lembaga-lembaga penelitian.
D.     Peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika
1.      Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung pada tanggal 28 sampai 29 Desember 1954 di Bogor. Konferensi ini sebaagai pendahuluan dari Konferensi Asia-Afrika.
2.      Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung. Dalam Konferensi tersebut beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, antara lain:
a)      Ketua Konferensi: Mr. Ali Sastroamidjoyo,
b)      Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani,
c)      Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin, dan
d)     Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno.
E.     Arti Penting Konferensi Asia-Afrika
KAA yang dilaksanakan dibandung pada tanggal 18 – 24 april 1955 mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia khususnya dan bagi dunia pada umumnya. KAA berpengaruh sangat besar dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dan mengakhiri penjajahan di seluruh dunia secara damai, khususnya di Asia dan Afrika. Semangat KAA untuk tidak berpihak pada Blok Barat maupun Blok Timur telah mendorong lahirnya Gerakan Nonblok. Dengan demikian ketegangan dunia dapat diredam.
1.      Pengaruh KAA bagi bangsa Indonesia :           
a.    Ditandatanganinya persetujuan dwi kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC.
b.    Adanya dukungan yang diperoleh , yaitu berupa keputusan KAA mengenai perjuangan merebut Irian Barat dalam forum PBB.
2.      Pengaruh KAA bagi negara-negara Asia Afrika :
KAA berpengaruh besar terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika yang belum merdeka. Bangsa-bangsa Asia-Afrika yang merdeka sesudah diadakannya KAA, antara lain : Maroko, Tunisia dan Sudan (1956), Ghana (1957), Guyana (1958), Mauritania, Mali, Niger, Tugo, Dahomei, Chad, Senegal, Pantai Gading dan beberapa negara Afrika lainnya ( 1960 ).
3.      Pengaruh KAA bagi dunia :
a.       Berkurangnya ketegangan dunia.
b.      Amerika Serikat dan Australia mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi di negaranya.
c.       Munculnya organisasi Gerakan Non Blok (GNB) yang bertujuan meredakan perselisihan paham dari Blok Barat dan Blok Timur.


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpula
Dari pembahasan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Konferensi Asia Afrika merupakan gagasan oleh 5 negara, yaitu Indonesia, India, Pakistan, Burma dan Sri Lanka. Pada tanggal 18 April 1955, dimulailah Konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan di kota Bandung. Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 25 April 1955 dan diikuti oleh wakil dari 29 negara Asia dan Afrika. Tujuan utama konferensi ini adalah membentuk kubu kekuatan negara-negara dunia ketiga untuk menghadapi Blok Barat dan Blok Timur. Di akhir konferensi, ditandatangani Deklarasi Bandung yang isinya kesepakatan untuk mengadakan kerjasama ekonomi dan budaya di antara negara-negara dunia ketiga serta mengakui adanya hak untuk menentukan nasib bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
2.      Hasil dari pelaksanaan KAA di Bandung atau Dasasila Bandung, yaitu:
a.       Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB;
b.      Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa;
c.       Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil;
d.      Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain;
e.       Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan piagam PBB;
f.       Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk    bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain;
g.       Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara;
h.      Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan arbitrasi (penyelesaian masalah hokum), ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan piagam PBB;
i.        Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama; dan
j.        Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
3.      Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung pada tanggal 28 sampai 29 Desember 1954 di Bogor. Indonesia pun ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung.
4.      KAA yang dilaksanakan dibandung pada tanggal 18 – 24 april 1955 mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia khususnya dan bagi dunia pada umumnya. KAA berpengaruh sangat besar dalam upaya menciptakan perdamaian dunia dan mengakhiri penjajahan di seluruh dunia secara damai, khususnya di Asia dan Afrika. Semangat KAA untuk tidak berpihak pada Blok Barat maupun Blok Timur telah mendorong lahirnya Gerakan Nonblok. Dengan demikian ketegangan dunia dapat diredam.

B.     Saran
            Dengan adanya makalah ini kami menyarankan bahwa sebaiknya kita perluas lagi pengetahuan tentang sejarah Indonesia, khususnya mengenai KAA. Peran guru pembimbing pun sangat berguna bagi semua, agar mendorong semangat para murid, ataupun orang lain agar lebih rajin membaca buku pengetahuan.


Daftar Pustaka

Abdurakhman. 2015. Sejarah Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.