Jumat, 15 Desember 2017

Laporan PEMBELAHAN SEL MIKROSPOROGENESIS

LEMBAR PENGESAHAN

            Laporan dengan judul “PEMBELAHAN SEL MIKROSPOROGENESIS” yang disusun oleh kelompok 5 ini telah diteliti dan disahkan oleh guru pembimbing, pustakawati, dan kepala lembaga SMAN 1 Singaparna Tahun Pelajaran 2017/2018 pada :
Hari, Tanggal  :
Tempat            :





Guru Pembimbing





Drs. Dadang Rusman, M.M, M.Pd.
       NIP. 196302061989021001



Pustakawati





Rinrin Mahani Rustikasari, S.I.Pus
      


Kepala Lembaga



Drs. Anda Sujana, M.Pd.
NIP. 196205071989031004



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi nilai keterampilan Biologi, yang diberikan oleh Bapak Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku Guru Biologi kelas XII SMAN 1 Singaparna.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami dengan senang hati menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.      Drs. Anda Sujana M,Pd. selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Singaparna.
2.      Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku Guru Biologi kelas XII juga Wali Kelas XII MIPA 6 SMAN 1 Singaparna.
3.      Orang tua tercinta yang telah merawat dan membimbing kami hingga kami bisa sekolah di SMAN 1 Singaparna.
4.      Guru & Karyawan SMAN 1 Singaparna yang telah membantu dan memfasilitasi kami.
5.      Rekan-rekan satu perjuangan yang melaksanakan proyek ini bersama kami.
6.      Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan yang sangat disayangkan kami tidak bisa menyebutkannya satu-satu.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran kami selaku pelajar khususnya siswa SMAN 1 Singaparna.
Singaparna, 6 November 2017

Penulis



DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .......................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.    Latar Belakang .................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C.     Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
D.    Manfaat Penelitian ............................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 3
A.    Metode Pengambilan Data ................................................................ 3
B.     Teori Pembelahan Sel ........................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 6
A.    Teknik Pengambilan Data .................................................................. 6
B.     Analisis Data ..................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 11
A.    Kesimpulan ........................................................................................ 11
B.     Saran .................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ................................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Materi keempat di kelas XII MIPA semester 1 ini yaitu mengenai Pembelahan Sel. Penulis ditugaskan untuk membuat sebuah makalah tentang pembelahan sel khususnya mikrosporogenesis, sebagai media pembelajaran serta untuk memenuhi nilai keterampilan Biologi.
Pada tahun 1858, Rudolf Virchow, seorang dokter dari Jerman menyatakan teori selnya, yaitu “omnis cellula e cellula” yang artinya bahwa setiap sel berasal dari sel lainnya. Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri. Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk perkembangbiakan, pertumbuhan, dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Sel yang membelah disebut sel induk, sedangkan sel hasil pembelahannya disebut sel anak. Saat terjadi pembelahan, sel induk akan mewariskan sifat-sifat genetiknya kepada sel anak. Cara pembelahan sel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis & meiosis).
Proses pembentukan sel kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis yang melibatkan mitosis dan meiosis terjadi di dalam organ reproduksi generatif organisme eukariotik multiseluler (misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia). Gametogenesis pada tumbuhan terjadi pada tumbuhan berbunga tertutup (angiospermae). Gametogenesis dibedakan menjadi 2 macam, yaitu mikrosporogenesis (pembentukan gamet jantan) dan megasporogenesis (pembentukan gamet betina).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan mikrosporogenesis?
2.      Bagaimana mekanisme mikrosporogenesis?
3.      Apa yang dimaksud dengan penyerbukan?
4.      Bagaimana proses berlangsungnya penyerbukan?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengertian dari mikrosporogenesis.
2.      Untuk mengetahui mekanisme mikrosporogenesis.
3.      Untuk mengetahui pengertian dari penyerbukan.
4.      Untuk mengetahui proses berlangsungnya penyerbukan.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Agar mengetahui pengertian dari mikrosporogenesis.
2.      Agar mengetahui mekanisme mikrosporogenesis.
3.      Agar mengetahui pengertian dari penyerbukan.
4.      Agar mengetahui proses berlangsungnya penyerbukan.



BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjukkan suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui observasi, wawancara, dan studi literature.
1.      Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.

2.      Wawancara
Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data atau informasi dari “informan” dan atau “responden” yang sudah di tetapkan, di lakukan dengan cara ”tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang hendak di capai.

3.      Studi Literature
Bahan pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, ebook, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang berupa soft-copy edition biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses secara online.

B.     Teori Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu siklus sel yang lebih besar.
Pembelahan sel pada prokariota dikenal dengan nama pembelahan biner. Pembelahan yang dimaksud betujuan untuk kepentingan reproduksi. Sel yang dihasilkan adalah sel anak yang memiliki otonomi sendiri. Pembelahan sel pada eukariota ada dua jenis, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi, sedangkan meiosis mengubah suatu sel menjadi suatu gamet yang tidak dapat membelah lagi hingga fertilisasi.

1.      Komparasi Mitosis dengan Meiosis

a)      Mitosis
·         Tempat : sel autosomatik
·         Tujuan : pertumbuhan
·         Ploidisasi : ninduk = nanak
·         Ada interfase sebelum pembelahan dilakukan
b)      Meiosis
·         Tempat : sel gonatik
·         Tujuan : membentuk gonad
·         Ploidisasi : ninduk = 2nanak
·         Tidak ada interfase antara Meiosis I dengan Meiosis II
2.      Pembelahan Mitosis dapat dibagi menjadi lima fase, yakni:
a.       Profase : Fase pembelahan terlama di mana sel malakukan persiapan, baik sintesis protein, lipid, dll. Sentriol kemudian menginvasi nukleus. Mikrofilamen memanjang dari pangkal sentriol dan menempel pada kromatin pada bagian kinetokor.
b.      Metafase : Kromatin yang telah menjadi kromosom mengumpul di ekuator nukleus, nukleolus pecah menjadi butiran.
c.       Anafase : Bagian yang paling cepat di mana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua sentriol.
d.      Telofase : Akhir pembelahan di mana sel menjadi dua dan memisah bersama terbaginya organel-organel sel.
e.       Interfase : Fase ini merupakan fase antara yang merupakan periode antaramitosis yang satu dengan yang lain. fase ini bukanlah fase istirahat, melainkan fase yang di mana metabolisme sel giat dilakukan. pada saat fase interfase, sel akan mengalami tiga tahapan sebagai berikut: 1. Fase Pertumbuhan Primer (Gap 1 atau G1) Organel-organelyang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks Golgi, dan organel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel. 2. Fase Sintesis (S) Sel melakukan sistesis terutama sintesis materi genetik, yaitu DNA. 3. Fase Pertumbuhan Sekunder (Gap 2 atau G2) Menjelang mitosis berikutnya, sel melakukan pertumbuhan kedua dengan memperbanyak organel-organel sel yang dimilikinya.
3.      Pembelahan Meiosis dibagi menjadi dua bagian, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2. Pada meiosis 1 akan mengalami 4 fase, yaitu profase 1, metafase 1, anafase 1, dan telofase 1. Sedangkan meiosis 2 akan mengalami 4 fase, yaitu profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2.
Proses pembentukan sel kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis yang melibatkan mitosis dan meiosis terjadi di dalam organ reproduksi generatif organisme eukariotik multiseluler (misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia). Mitosis dalam gametogenesis berguna untuk memperbanyak sel induk yang akan membelah secara meiosis. Sementara itu, meiosis berguna untuk mengurangi jumlah kromosom sehingga sel kelamin yang dihasilkan bersifat haploid (n).
Gametogenesis pada tumbuhan terjadi pada tumbuhan berbunga tertutup (angiospermae). Gametogenesis dibedakan menjadi 2 macam, yaitu mikrosporogenesis (pembentukan gamet jantan) dan megasporogenesis (pembentukan gamet betina).

BAB III
PEMBAHASAN
A.    Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang kami gunakan adalah studi literature. Studi literature merupakan metode pengumpulan data melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, e-book, artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain.

B.     Analisis Data
1.      Pengertian Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan sel gamet jantan (sperma) pada bunga, yaitu di kantong sari (anther) yang di dalamnya terdapat serbuk sari/mikrosporangium.

2.      Mekanisme Mikrosporogenesis
a.       Serbuk sari berkembang di dalam sporangium. Sporangium ini terletak di dalam kepala sari, dan kepala sari terletak di ujung benang sari.
b.      Di dalam sporangium terdapat banyak sel induk mikrosporosit diploid (2n). Sel induk mikrosporosit (2n) membelah secara meiosis I dan menghasilkan 2 mikrospora haploid (n). Masing-masing mikrospora (n) membelah secara meiosis II hingga dihasilkan 4 mikrospora yang tetap berkelompok menjadi satu.
c.       Inti sel mikrospora mengalami mitosis, sehingga tiap-tiap sel mikrospora mempunyai 2 inti. Satu inti disebut inti sel tabung (inti vegetatif) dan inti lainnya disebut inti generatif.
d.      Inti generatif dalam serbuk sari membelah tanpa sitokinesis. Dari 1 inti generatif terbentuk 2 inti generative (n) yang disebut inti sperma. Inti sel tabung (inti vegetatif tidak membelah).
e.       Di dalam serbuk sari terkandung 3 inti, yaitu 1 inti vegetatif (inti sel tabung) dan 2 inti generatif (inti sperma).

3.      Pengertian Penyerbukan
Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik/jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji.

4.      Proses Penyerbukan
a.       Dinding serbuk sari mengembang dan dinding luar serbuk sari pecah, sedangkan dinding sebelah dalam melengkung ke dalam menembus kepala putik, kemudian membentuk buluh serbuk sari/tabung serbuk sari. Tabung serbuk sari menuju ke inti sel telur di dalam bakal biji melalui celah kecil (mikrofil).
b.      Selama perjalanan, serbuk sari di dalam tabung serbuk sari membelah menjadi 2 dan menghasilkan 1 inti vegetatif dan 1 inti generatif. Kemudian inti generatif membelah lagi menjadi 2 inti sperma.
c.       Lalu 2 inti sperma tersebut masuk ke ruang bakal biji dan pada saat itu juga di ruang bakal biji sedang terjadi proses pembentukan sel telur. Sel telur membelah secara meiosis dan menghasilkan 1 sel megaspora dan 3 sel lainnya berdegenerasi. Kemudian membelah secara mitosis dan menghasilkan 1 inti sel telur, 2 inti sinergid, 3 antipoda, dan 2 inti kandung  lembaga primer yang bersifat diploid (2n).
d.      2 inti sperma yang masuk ke dalam ruang bakal biji tadi, 1 inti sperma akan membentuk zigot yang nantinya akan berubah menjadi embrio, sedangkan 1 inti sperma lainnya akan berubah menjadi endoperm yang bersifat triploid (3n).

5.      Sesi Tanya Jawab
a)      Dadan Farid H. (Kelompok 1)
Apa saja faktor yang menghambat pembentukan sel gamet jantan?
Jawab:
1. Bagian kepala sari tidak memiliki kantong sari, yang di dalamnya terdapat sel induk serbuk sari haploid(n).
2. Sel induk serbuk sari tidak membelah secara mitosis.
3. Mengalami kegagalan saat pembelahan meiosis.
4. Sel induk serbuk sari tidak dapat menghasilkan 4 buah sel spora haploid(n).
b)      Shelia Amelia (Kelompok 2)
Apa saja fungsi inti generatif dan inti vegetatif?
Jawab:
1. Inti vegetatif berfungsi untuk membuka dan menunjukan jalan bagi inti generatif.
2. Inti generatif 1 berfungsi untuk membuahi ovum dan akan menghasilkan biji.
3. Inti generatif 2 berfungsi untuk membuahi inti kandung lembaga sekunder dan akan menghasilkan endosperma.
c)      Riska Meliyani (Kelompok 3)
Sebutkan macam-macam penyerbukan dan jelaskan!
Jawab: 
Berdasarkan faktor pengaruh jatuhnya, penyerbukan dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Penyerbukan dengan bantuan hewan atau zoidiogami, terjadi pada bunga mawar, melati dan durian. Hewan yang biasa membantu penyerbukan yaitu serangga, siput, burung dan kelelawar.
2.Penyerbukan dengan bantuan air atau hidrogami, terjadi pada tanaman air seperti hydrilla.
3. Penyerbukan dengan bantuan angin atau anemogami, terjadi pada padi, jagung, gandum, dan rerumputan.
4. Penyerbukan dengan bantuan manusia atau antropogami, terjadi pada tanaman vanili.

Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibagi menjadi 4 juga, yaitu:
1. Penyerbukan sendiri atau autogami, jika serbuk sari jatuh di kepala putik pada bunga itu sendiri.
2. Penyerbukan tetangga atau serumah atau geitonogami, jika serbuk sari jatuh di kepala putik pada bunga lain, tetapi masih di 1 pohon.
3. Penyerbukan silang atau alogami, jika serbuk sari jatuh di kepala putik pada bunga yang berbeda pohon, tetapi masih 1 jenis tumbuhan.
4. Penyerbukan bastar, jika serbuk sari jatuh di kepala putik pada bunga lain yang berbeda jenis tanamannya, dan hanya dapat dilakukan pada tumbuhan yang masih dekat hubungan kekerabatannya. Misalnya serbuk sari cabai jatuh pada putik tomat atausebaliknya.
d)     Siti Asriyatul F. (Kelompok 4)
Apa yang dapat menyebabkan sel vegetatif dapat menjadi penunjuk jalan bagi sel generatif?
Jawab:
Di dalam sel vegetatif itu terdapat zat-zat kimia yang membuat sel vegetatif itu menjadi penunjuk jalan bagi sel generatif, tetapi zat-zat tersebut belum diketahui pasti apa namanya dan bagaimana keadaannya.
e)      Rifki Insani T. (Kelompok 6)
Apa yang terjadi pada serbuk sari jika terjadi kegagalan dalam meiosis I?
Jawab:
Tidak dapat berbunga ataupun berbuah, juga akan menggugurkan diri sendiri.


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Mikrosporogenesis yaitu proses pembentukan sel gamet jantan (sperma) pada bunga, yaitu di kantong sari (anther) yang di dalamnya terdapat serbuk sari/mikrosporangium.
2.      Mikrosporogenesis berkembang di dalam sporangium yang terdapat banyak sel induk mikrosporosit diploid (2n). Sel induk mikrosporosit (2n) akan membelah secara meiosis I dan secara meiosis II hingga dihasilkan 4 mikrospora yang tetap berkelompok menjadi satu. Kemudian inti sel mikrospora mengalami mitosis, sehingga tiap-tiap sel mikrospora mempunyai 2 inti. Satu inti sel tabung (inti vegetatif) dan inti generatif. Dan inti generatif membelah tanpa sitokinesis hingga terbentuk 2 inti generatif (inti sperma). Akhirnya, di dalam serbuk sari terkandung 3 inti, yaitu 1 inti vegetatif (inti sel tabung) dan 2 inti generatif (inti sperma).
3.      Penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari pada kepala putik/jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji.
4.      Bunga yang telah siap melakukan penyerbukan, kepala sarinya pecah/membelah dan keluarlah serbuk sarinya. Oleh karena suatu hal, akhirnya ada serbuk sari yang tampak pada kepala putik dan terjadilah penyerbukan. Setelah penyerbukan kepala putik menghasilkan cairan gula untuk memberi makan serbuk sari yang melekat. Setelah pembuahan selesai, maka sisa benang sari mahkota & kelopak bunga akan layu dan gugur. Sedangkan bakal biji berkembang menjadi biji yang dilindungi oleh dinding bakal buah. Dan bakal buah berkembang menjadi buah.

B.     Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini penulis serta teman – teman semua  menjadi lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca laporan ini, khususnya pegetahuan yang lebih tetang mikrosporogenesis. Juga penulis mengharapkan saran dari para pembaca untuk perbaikan laporan ini.


Daftar Pustaka
Irnaningtyas. 2015. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar