LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
dengan judul “PEMBELAHAN SEL
MIKROSPOROGENESIS” yang disusun
oleh kelompok 5 ini telah diteliti dan disahkan oleh guru pembimbing,
pustakawati, dan kepala lembaga SMAN 1 Singaparna Tahun Pelajaran 2017/2018 pada :
Hari, Tanggal :
Tempat :
Guru Pembimbing
Drs.
Dadang Rusman, M.M, M.Pd.
NIP. 196302061989021001
|
Pustakawati
Rinrin
Mahani Rustikasari, S.I.Pus
|
Kepala Lembaga
Drs. Anda Sujana, M.Pd.
NIP. 196205071989031004
NIP. 196205071989031004
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya,
hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi nilai
keterampilan Biologi, yang diberikan oleh Bapak Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku
Guru Biologi kelas
XII SMAN 1 Singaparna.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan
ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
kami dengan senang hati menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.
Drs. Anda Sujana M,Pd. selaku Kepala Sekolah
SMAN 1 Singaparna.
2.
Drs. Dadang Rusmana, M.M,M.Pd. selaku
Guru Biologi kelas XII juga Wali Kelas XII MIPA 6 SMAN 1 Singaparna.
3.
Orang
tua tercinta yang telah merawat dan membimbing
kami hingga kami bisa sekolah di SMAN 1 Singaparna.
4.
Guru
& Karyawan SMAN 1 Singaparna yang telah membantu dan memfasilitasi
kami.
5.
Rekan-rekan satu perjuangan
yang melaksanakan proyek
ini bersama
kami.
6.
Semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dorongan
yang sangat disayangkan kami tidak bisa menyebutkannya satu-satu.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran
kami selaku pelajar khususnya siswa SMAN 1
Singaparna.
Singaparna, 6 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .......................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.
Latar Belakang .................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C.
Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
D. Manfaat
Penelitian ............................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 3
A.
Metode Pengambilan Data ................................................................ 3
B. Teori Pembelahan
Sel ........................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 6
A.
Teknik Pengambilan Data .................................................................. 6
B. Analisis Data ..................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 11
A.
Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Materi keempat
di kelas XII MIPA semester 1 ini yaitu mengenai Pembelahan Sel. Penulis
ditugaskan untuk membuat sebuah makalah tentang pembelahan sel khususnya
mikrosporogenesis, sebagai media pembelajaran serta untuk memenuhi nilai
keterampilan Biologi.
Pada tahun 1858,
Rudolf Virchow, seorang dokter dari Jerman menyatakan teori selnya, yaitu “omnis cellula e cellula” yang artinya
bahwa setiap sel berasal dari sel lainnya. Sel memiliki kemampuan untuk
membelah atau memperbanyak diri. Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme
uniseluler maupun multiseluler untuk perkembangbiakan, pertumbuhan, dan
mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Sel yang membelah disebut sel induk,
sedangkan sel hasil pembelahannya disebut sel anak. Saat terjadi pembelahan,
sel induk akan mewariskan sifat-sifat genetiknya kepada sel anak. Cara
pembelahan sel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan secara
langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis &
meiosis).
Proses
pembentukan sel kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis yang
melibatkan mitosis dan meiosis terjadi di dalam organ reproduksi generatif
organisme eukariotik multiseluler (misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia).
Gametogenesis pada tumbuhan terjadi pada tumbuhan berbunga tertutup
(angiospermae). Gametogenesis dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
mikrosporogenesis (pembentukan gamet jantan) dan megasporogenesis (pembentukan
gamet betina).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan mikrosporogenesis?
2.
Bagaimana
mekanisme mikrosporogenesis?
3.
Apa yang
dimaksud dengan penyerbukan?
4.
Bagaimana proses
berlangsungnya penyerbukan?
C.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari mikrosporogenesis.
2. Untuk mengetahui mekanisme mikrosporogenesis.
3. Untuk mengetahui pengertian dari penyerbukan.
4. Untuk mengetahui proses berlangsungnya penyerbukan.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Agar mengetahui
pengertian dari mikrosporogenesis.
2.
Agar mengetahui
mekanisme mikrosporogenesis.
3.
Agar mengetahui
pengertian dari penyerbukan.
4.
Agar mengetahui
proses berlangsungnya penyerbukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
A.
Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara
yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjukkan suatu cara sehingga
dapat diperlihatkan penggunaannya melalui observasi, wawancara, dan studi
literature.
1.
Observasi
Observasi atau
pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup
efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung
para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung
suatu kegiatan yang sedang berjalan.
2.
Wawancara
Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data atau informasi
dari “informan” dan atau “responden” yang sudah di tetapkan, di lakukan dengan
cara ”tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang hendak
di capai.
3.
Studi Literature
Bahan pustaka merupakan teknik pengumpulan data
melalui teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, ebook,
artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip
organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang
berupa soft-copy edition biasanya diperoleh dari sumber-sumber internet yang
dapat diakses secara online.
B.
Teori Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah suatu
proses yang membagi satu sel
induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya
merupakan bagian kecil dari suatu siklus sel yang
lebih besar.
Pembelahan
sel pada prokariota dikenal dengan nama pembelahan
biner. Pembelahan yang dimaksud betujuan untuk kepentingan reproduksi. Sel
yang dihasilkan adalah sel anak yang memiliki otonomi sendiri. Pembelahan sel
pada eukariota
ada dua jenis, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis
menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi, sedangkan meiosis mengubah
suatu sel menjadi suatu gamet yang tidak dapat membelah lagi hingga fertilisasi.
1.
Komparasi
Mitosis dengan Meiosis
a) Mitosis
·
Tempat : sel autosomatik
·
Tujuan : pertumbuhan
·
Ploidisasi : ninduk =
nanak
·
Ada interfase sebelum pembelahan
dilakukan
b) Meiosis
·
Tempat : sel gonatik
·
Tujuan : membentuk gonad
·
Ploidisasi : ninduk =
2nanak
·
Tidak ada interfase antara Meiosis I
dengan Meiosis II
2. Pembelahan
Mitosis dapat dibagi menjadi lima fase, yakni:
a. Profase :
Fase pembelahan terlama di mana sel malakukan persiapan, baik sintesis protein,
lipid, dll. Sentriol kemudian menginvasi nukleus. Mikrofilamen memanjang dari
pangkal sentriol dan menempel pada kromatin pada bagian kinetokor.
b. Metafase :
Kromatin yang telah menjadi kromosom mengumpul di ekuator nukleus, nukleolus
pecah menjadi butiran.
c. Anafase :
Bagian yang paling cepat di mana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua
sentriol.
d. Telofase :
Akhir pembelahan di mana sel menjadi dua dan memisah bersama terbaginya
organel-organel sel.
e. Interfase :
Fase ini merupakan fase antara yang merupakan periode antaramitosis yang satu
dengan yang lain. fase ini bukanlah fase istirahat, melainkan fase yang di mana
metabolisme sel giat dilakukan. pada saat fase interfase, sel akan mengalami
tiga tahapan sebagai berikut: 1. Fase Pertumbuhan Primer (Gap 1 atau G1)
Organel-organelyang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum
endoplasma, kompleks Golgi, dan organel lainnya memperbanyak diri guna
menunjang kehidupan sel. 2. Fase Sintesis (S) Sel melakukan sistesis terutama
sintesis materi genetik, yaitu DNA. 3. Fase Pertumbuhan Sekunder (Gap 2 atau
G2) Menjelang mitosis berikutnya, sel melakukan pertumbuhan kedua dengan
memperbanyak organel-organel sel yang dimilikinya.
3. Pembelahan
Meiosis dibagi menjadi dua bagian, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2. Pada meiosis
1 akan mengalami 4 fase, yaitu profase 1, metafase 1, anafase 1, dan telofase
1. Sedangkan meiosis 2 akan mengalami 4 fase, yaitu profase 2, metafase 2,
anafase 2, dan telofase 2.
Proses pembentukan sel
kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis yang melibatkan mitosis dan
meiosis terjadi di dalam organ reproduksi generatif organisme eukariotik
multiseluler (misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia). Mitosis dalam
gametogenesis berguna untuk memperbanyak sel induk yang akan membelah secara
meiosis. Sementara itu, meiosis berguna untuk mengurangi jumlah kromosom
sehingga sel kelamin yang dihasilkan bersifat haploid (n).
Gametogenesis pada tumbuhan terjadi pada
tumbuhan berbunga tertutup (angiospermae). Gametogenesis dibedakan menjadi 2
macam, yaitu mikrosporogenesis (pembentukan gamet jantan) dan megasporogenesis
(pembentukan gamet betina).
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang kami gunakan adalah
studi literature. Studi literature merupakan metode pengumpulan data melalui
teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, e-book,
artikel-artikel dalam majalah, surat kabar, buletin, jurnal, laporan atau arsip
organisasi, makalah, publikasi pemerintah, dan lain-lain.
B.
Analisis Data
1.
Pengertian
Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
adalah proses pembentukan sel gamet jantan (sperma) pada bunga, yaitu di
kantong sari (anther) yang di dalamnya terdapat serbuk sari/mikrosporangium.
2.
Mekanisme
Mikrosporogenesis
a.
Serbuk sari
berkembang di dalam sporangium. Sporangium ini terletak di dalam kepala sari,
dan kepala sari terletak di ujung benang sari.
b.
Di dalam
sporangium terdapat banyak sel induk mikrosporosit diploid (2n). Sel induk
mikrosporosit (2n) membelah secara meiosis I dan menghasilkan 2 mikrospora
haploid (n). Masing-masing mikrospora (n) membelah secara meiosis II hingga
dihasilkan 4 mikrospora yang tetap berkelompok menjadi satu.
c.
Inti sel
mikrospora mengalami mitosis, sehingga tiap-tiap sel mikrospora mempunyai 2
inti. Satu inti disebut inti sel tabung (inti vegetatif) dan inti lainnya
disebut inti generatif.
d.
Inti generatif
dalam serbuk sari membelah tanpa sitokinesis. Dari 1 inti generatif terbentuk 2
inti generative (n) yang disebut inti sperma. Inti sel tabung (inti vegetatif
tidak membelah).
e.
Di dalam serbuk
sari terkandung 3 inti, yaitu 1 inti vegetatif (inti sel tabung) dan 2 inti
generatif (inti sperma).
3.
Pengertian
Penyerbukan
Penyerbukan adalah
jatuhnya serbuk sari pada kepala putik/jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal
biji.
4.
Proses
Penyerbukan
a.
Dinding serbuk
sari mengembang dan dinding luar serbuk sari pecah, sedangkan dinding sebelah
dalam melengkung ke dalam menembus kepala putik, kemudian membentuk buluh
serbuk sari/tabung serbuk sari. Tabung serbuk sari menuju ke inti sel telur di
dalam bakal biji melalui celah kecil (mikrofil).
b.
Selama
perjalanan, serbuk sari di dalam tabung serbuk sari membelah menjadi 2 dan menghasilkan
1 inti vegetatif dan 1 inti generatif. Kemudian inti generatif membelah lagi
menjadi 2 inti sperma.
c.
Lalu 2 inti
sperma tersebut masuk ke ruang bakal biji dan pada saat itu juga di ruang bakal
biji sedang terjadi proses pembentukan sel telur. Sel telur membelah secara
meiosis dan menghasilkan 1 sel megaspora dan 3 sel lainnya berdegenerasi.
Kemudian membelah secara mitosis dan menghasilkan 1 inti sel telur, 2 inti
sinergid, 3 antipoda, dan 2 inti kandung
lembaga primer yang bersifat diploid (2n).
d.
2 inti sperma
yang masuk ke dalam ruang bakal biji tadi, 1 inti sperma akan membentuk zigot
yang nantinya akan berubah menjadi embrio, sedangkan 1 inti sperma lainnya akan
berubah menjadi endoperm yang bersifat triploid (3n).
5.
Sesi Tanya Jawab
a)
Dadan Farid H. (Kelompok
1)
Apa
saja faktor yang menghambat pembentukan sel gamet jantan?
Jawab:
1. Bagian kepala sari tidak memiliki kantong sari,
yang di dalamnya terdapat sel induk serbuk sari haploid(n).
2. Sel induk serbuk sari tidak membelah secara
mitosis.
3. Mengalami kegagalan saat pembelahan meiosis.
4. Sel induk serbuk sari tidak dapat menghasilkan 4
buah sel spora haploid(n).
b)
Shelia Amelia (Kelompok
2)
Apa
saja fungsi inti generatif dan inti vegetatif?
Jawab:
1. Inti vegetatif berfungsi untuk membuka dan
menunjukan jalan bagi inti generatif.
2. Inti generatif 1 berfungsi untuk membuahi ovum
dan akan menghasilkan biji.
3. Inti generatif 2 berfungsi untuk membuahi inti
kandung lembaga sekunder dan akan menghasilkan endosperma.
c)
Riska Meliyani (Kelompok
3)
Sebutkan
macam-macam penyerbukan dan jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan
faktor pengaruh jatuhnya, penyerbukan dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Penyerbukan dengan bantuan hewan atau zoidiogami,
terjadi pada bunga mawar, melati dan durian. Hewan yang biasa membantu
penyerbukan yaitu serangga, siput, burung dan kelelawar.
2.Penyerbukan dengan bantuan air atau hidrogami,
terjadi pada tanaman air seperti hydrilla.
3. Penyerbukan dengan bantuan angin atau anemogami,
terjadi pada padi, jagung, gandum, dan rerumputan.
4. Penyerbukan dengan bantuan manusia atau
antropogami, terjadi pada tanaman vanili.
Berdasarkan
asal serbuk sari, penyerbukan dibagi menjadi 4 juga, yaitu:
1. Penyerbukan sendiri atau autogami, jika serbuk
sari jatuh di kepala putik pada bunga itu sendiri.
2. Penyerbukan tetangga atau serumah atau
geitonogami, jika serbuk sari jatuh di kepala putik pada bunga lain, tetapi
masih di 1 pohon.
3. Penyerbukan silang atau alogami, jika serbuk sari
jatuh di kepala putik pada bunga yang berbeda pohon, tetapi masih 1 jenis
tumbuhan.
4. Penyerbukan bastar, jika serbuk sari jatuh di
kepala putik pada bunga lain yang berbeda jenis tanamannya, dan hanya dapat
dilakukan pada tumbuhan yang masih dekat hubungan kekerabatannya. Misalnya
serbuk sari cabai jatuh pada putik tomat atausebaliknya.
d)
Siti Asriyatul
F. (Kelompok 4)
Apa
yang dapat menyebabkan sel vegetatif dapat menjadi penunjuk jalan bagi sel
generatif?
Jawab:
Di
dalam sel vegetatif itu terdapat zat-zat kimia yang membuat sel vegetatif itu
menjadi penunjuk jalan bagi sel generatif, tetapi zat-zat tersebut belum
diketahui pasti apa namanya dan bagaimana keadaannya.
e)
Rifki Insani T.
(Kelompok 6)
Apa
yang terjadi pada serbuk sari jika terjadi kegagalan dalam meiosis I?
Jawab:
Tidak
dapat berbunga ataupun berbuah, juga akan menggugurkan diri sendiri.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Mikrosporogenesis
yaitu proses pembentukan sel gamet jantan (sperma) pada bunga, yaitu di kantong
sari (anther) yang di dalamnya terdapat serbuk sari/mikrosporangium.
2.
Mikrosporogenesis
berkembang di dalam sporangium yang terdapat banyak sel induk mikrosporosit
diploid (2n). Sel induk mikrosporosit (2n) akan membelah secara meiosis I dan
secara meiosis II hingga dihasilkan 4 mikrospora yang tetap berkelompok menjadi
satu. Kemudian inti sel mikrospora mengalami mitosis, sehingga tiap-tiap sel
mikrospora mempunyai 2 inti. Satu inti sel tabung (inti vegetatif) dan inti
generatif. Dan inti generatif membelah tanpa sitokinesis hingga terbentuk 2
inti generatif (inti sperma). Akhirnya, di dalam serbuk sari terkandung 3 inti,
yaitu 1 inti vegetatif (inti sel tabung) dan 2 inti generatif (inti sperma).
3.
Penyerbukan
yaitu jatuhnya serbuk sari pada kepala putik/jatuhnya serbuk sari langsung pada
bakal biji.
4.
Bunga yang telah
siap melakukan penyerbukan, kepala sarinya pecah/membelah dan keluarlah serbuk
sarinya. Oleh karena suatu hal, akhirnya ada serbuk sari yang tampak pada
kepala putik dan terjadilah penyerbukan. Setelah penyerbukan kepala putik
menghasilkan cairan gula untuk memberi makan serbuk sari yang melekat. Setelah
pembuahan selesai, maka sisa benang sari mahkota & kelopak bunga akan layu
dan gugur. Sedangkan bakal biji berkembang menjadi biji yang dilindungi oleh
dinding bakal buah. Dan bakal buah berkembang menjadi buah.
B.
Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini penulis
serta teman – teman semua menjadi lebih
paham dan mendapat ilmu dari membaca laporan ini, khususnya pegetahuan yang
lebih tetang mikrosporogenesis. Juga penulis mengharapkan saran dari para
pembaca untuk perbaikan laporan ini.
Daftar Pustaka
Irnaningtyas. 2015. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar